Selasa, 05 Januari 2010

Manajemen Resiko Pernikahan

BAB I
ABSTRAKSI

Pernikahan adalah sesuatu hal yang paling syakral yang di lakukan oleh manusia, manajemen proyek pernikahan yang saya buat itu tidak hanya sekedar manajemen proyek saja, namun haruz memberikan kemungkinnan – kemungkinan resiko yang akan terjadi saat acara berlangsung, maka oleh sebab itu di sini saya akan memberikan ulasan- ulasan tentang “manajemen Resiko Pernikahan” yang di dalamnya terdapat kemungkinan – kemungkinan buruk yang akan trjadi nanti agar dapat terlaksana dengan baik dan lancar dan mendapatkan hasi yang memuaskan.

BAB II
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Di dalam resepsi pernikahan harus ada yang mengaturnya,agar dapat berjalan sesuai rencana dan sesuai jadwal agar mendapat hasil yang memuaskan, agar untuk mendapatkan hasil yang sempurna dalam penyelenggaraan presepsi pernikaan, diperlukan adalah kemungkinan resiko – resiko yang akan terjadi dalam resepsi pernikahan tersebut, maka opleh sebab itu saya di sini akan membahas kemungkinan – kemungkinan resiko yang terjadi di dalam resepsi pernikahan, serta solusi – solusi yang di berikan agar semua berjalan dengan lancar dan hasilnya kembal sempurna.


B. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dalam penulisan ini adalah untuk mencari kemungkinan – kemungkinan resiko yang akan terjadi di dalam resepsi pernikahan dan bagaimana jalan keluarnya agar hasil yang dapat sempurna



BAB III
PEMBAHASAN

yang terjadi dalam resepsi pernikahan itu pasti ada dan harus di buat untuk mngetahui kemungkinan yang kaan terjadi dan penyelesaiannya, oleh sebab itu disini saya akan mencoba memberikan kemungkianan yang akan terjadi selaama acara resepsi pernihakan itu berjalan, yaitu:
1. Alat pesta
Alat pesta yang sangat penting adalah panggung dan alat yang laiinya yang mendukung acara, rusak dan hilang adalah tanggung jawab dari penyelenggara acara dan badan yang menyediakan alat pesta

2. Seksi konsumsi
Konsumsi yang sebagai suguhan kepada para tamu undangan sangatlah penting, hal yang sering terjadi adalah ketika makanan sudah habis namun para undangan masih menghadiri acara resepsi pernikahan, hal itu yang perlu di perhatikan.

3. Seksi Keamanan
Dalam hal seksi keamanan yang sering lalai adalah tidak sepenuhnya mengawasi keamanan di gedung, sehingga sering terjadi beberapa orang yang tidak di undang itu hadir dan hanya mencari makanan gratis lalu pulang begitu saja.

4. Seksi Acara
Yang menjadi pandu dalam acara sering tidak memperhatikan jadwal yang telah di tentukan, lalu tidak seluruhnya tau kalau keluarga ingin foto dengn tamu – tamu penting di dalam acara.

5. Jadwal Acara
Di jadwal acara sering tidak fix atau tidak akurat, seperti jadwal tari persembahan yang harusnya 15 menit, namun di jadwal hanya di berikan 8 menit saja, itu akan membuat urutan jadwal di setelahnya menjadi ikut tidak beraturan dan acara menjadi kacau.

Itulah beberapa kemungkinan resiko yang akan terjadi di dalam acara resepsi pernikahan, dan pasti solusi –solusi yang di berikan juga ela telah dipersiapkan oleh penyelenggara acara, sebagai berikut:
1. Alat Pesta
1 bulan sebelum acara di mulai pastikan alat – alat di cek oleh penyewa acara, apakah alat pesta yan akan di gunakan untuk acara masih layak atau tidak dan acara sedang berjalan harus ada yang mengawasi dari bagian seksi keamanan yang telah di tunjuk agar lancar dan tidak ada hambatan.

2. Seksi Konsumsi
sebelum acara pihak keluarga harus memperhitungkan terlebih dahulu jumlah undangan, jumlah undangan harus 2 kali lipat dari porsi, jadi 1 undangan diibaratkan untuk 2 porsi agar cukup di saat acara berlangsung, dan sebelum acara berlangsung agar di cek terlebih dahulu makanan yang akan di sajikan untuk para tamu apakan sudah sesuai pesanan atau tidak.

3. Seksi Keamanan
S eksi keamanan harus mengawasi setiap para tamu yang hadir , apakah sesuai atau tidak agar tidak terjadi hal – hal yang tidak dinginkan dalam acara berlangsung, serta mengawaasi setiap orang yang mungkin mencurigakan agar aman.

4. Seksi Acara
Seksi acara haruslah ada yang mendampigi dengan keluarga yang menyelnggarakan, agar pada saat ada acar foto bersama, semua sudah siap dah beraturan sehingga tidak membuat jadwal menjadi selalu mundur dan waktu tidak terbuang dengan percuma.

5. Jadwal Acara
Jadwal acara sebelum dimulai harus diperhatikan tiap – tiap tahapan yang akan di persembahkan dalam acara resepsi pernikahan dan harus pintar – pintar menghemat waktu agar terlaksana dengan baik dan menghemat waktu

Itulah beberapa kemungkinan yang akan terjadi dalam resepsi pernikahan serta beberapa solusi yang diberikan agar terlaksana dengan baik dan lancar serta hasil yang memeuaskan.


BAB IV
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat di ambil adalah kita sebelum acara harus memperhitungkan segala kemungkinan – kemungkian yang terjadi didalam acara dan memberikan solusi yang baik agar acara dapat berjalan dengan lancar dan sukses.

manajemen proyek pernikahan

BAB I
Abstraksi

Pernikahan adalah sesuatu hal yang paling syakral yang di lakukan oleh manusia, oleh karena itu disini saya akan mencoba untuk membuat manajemen proyek tentang “manajemen proyek pernikahan” agar pernikahan itu berjalan sesuai rencana dan sesuai jadwal.

BAB II
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah
Dunia ini dimana manusia hidup, yang saling bersosialisasi dan berkomunikasi maupun berkumpul dengan manusia / orang lain. Dan setiap manusia mempunyai 2 jenis kelamin, yaitu lelaki dan perempuan. Dan pasti keda jenis kelamin tersebut harus dipersatukan agar mempunyai keturunan yang baik dan menjaga silaturahmi. Dengan ini saya akan membeerikan ulasan mengenai manajemen proyek dengan tema “manajemen proyek penikahan” yang di mana didalamnya terdapat ulasan ulasan tentang bagaimana cara mengatur jadwal dan mempesiapkan segala yang di perlukan selama menjalani proses resepsi pernikahan.

B. Tujuan permasalahan

Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mempermudah dalam pelaksanaan pernikahan agar dapat terlaksana dengan baik, sesuai jadwal yang telah di tentukan dan mengurangi hal – dal yang tidak di inginkan.


BAB III
PEMBAHASAN

Untuk memulai suatu acara pernikahan di perlukan segala perlengkapan dan kesiapan dari penyelenggara. Adalah sebagai berikut:
1. Alat pesta
2. Seksi konsumsi
3. Seksi keamanan
4. Seksi acara
5. Jadwal acara

1. Alat Pesta
Alat pesta yang digunakan antara lain panggung yang di ukur sesuai kebutuhan, ini adalah bagian terpenting dalam acara pernikahan karena apabila panggung pernikahan tidak ada, maka dapat di pastikan acara resepsi pernikahan akan batal, maka harus sangat di perhatikan untuk hal yang satu ini


2. Seksi Konsumsi
Bagian hal yang terpenting lainnya adalah konsumsi, konsumsi di artikan sebagai pemberian terima kasih kepada para tamu undangan karena sudah bersedia hadir dalam resepsi pernikahandan memberikan do`a restu kepada kedua mempelai. Konsumsi ini meliputi makanan, minuman, serta makanan kecil dan minuman ringan. Perlu di perhatikan dalam memperhitungkan antara jumlah porsi ddengan jumlah tamu undangan perbandingannya 1:2. Misalkan apabila undangan yang di sebar 1000 orang, maka konsumsi yang diberikan wajib di atas 2000 porsi agar tidak terjadi kehabisan makanan sebelum semua para undangan hadir.


3. Seksi Keamanan
Dalam keamanan perlu di perhatikan agar tidak terjadi hal – hal yang ingin mersak jalannnya resepsi pernikahan seperti kehilangan dan pencurian ataupun penipuan dalam acara tersebut, terutama dengan urusan “CATERING”.


4. Seksi Acara
Dalam acara yang perlu di perhatikan adalah jadwal, karena biasanya di dalam acara pernikahan ada semacam program untuk foto bersama tamu penting, seksi acara bertugas menyampaikan informasi jika keluarga pengantin ingin mengajak para tamu penting untuk foto bersama.


5. Jadwal Acara
Dalam jadwal acara pernikahan perlu di perhatikan, terutama yang menyelenggarakan di gedung, biasanya utuk di gedung hanya di beri waktu 2 – 3 jam untuk mengadakan resepsi pernikahan, oleh karena itu jadwal acara sangat penting untuk mengatur jadwal – jadwal acara, agar tidak terbuang waktu secara percuma.

Itulah beberapa manajemen proyek pernikahan yang paling pokok yang di perlukan, agar semua berjalan sesuai rencana dan lancar tanpa ada hambatan sedikitpun.


BAB IV
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat di ambil adalah agar tercipta kelancaran dan sesuai rencana yang di harapkan, maka diperlukan beberapa hal – hal pokok dalam menyelenggarakan resepsi pernikahan.

materi manajemen proyek dan resiko

Pengertian Manajemen Proyek
Tahun 2008 ditandai dengan maraknya globalisasi, berlakunya budget yang lebih ketat, waktu pelaksanaan yang lebih pendek dan sumber daya yang semakin langka. Kompetisi yang ketat dalam industri telah memaksa para pelaku dalam industri itu untuk menemukan cara-cara baru dalam menjalankan bisnisnya. Suatu metode pendekatan yang fleksibel dan tanggap untuk menghadapi permintaan pelanggan yang selalu berubah-ubah adalah penting. manager proyek dalam memimpin tim-tim proyek guna mencapai sasarannya sesuai waktu dan anggaran yang telah ditentukan. Setiap proyek harus memiliki start dan finish yang jelas, sekumpulan aktivitas yang berurutan diantara dua kejadian itu, berikut adanya suatu sasaran tertentu.
Berbagai contoh dari proyek adalah:
1. Memanajemenkan penanggulangan banjir
2. Mempromosikan produk dalam suatu tur ke daerah selama periode 2 minggu.
3. Membuka suatu kantor cabang yang baru.
4. Mengembangkan suatu produk atau jasa baru.
5. Merencanakan suatu sistem komunikasi yang baru.
6. Restukturisasi dari organisasi.
7. Membangun suatu bangunan gedung atau fasilitas lainnya.
8. Menyelenggarakan pesta perkawinan, ulang tahun, dsbnya.

Jelaslah bahwa proyek itu tidak selalu harus diasosiasikan dengan dunia konstruksi melainkan juga dengan dunia non-konstruksi. Yang membedakan antara kedua jenis proyek hanyalah produk akhirnya, nyata (tangible) dan tidak nyata (intangible) saja.
menguji kompetensinya dalam bidang Manajemen Proyek dapat mengacu kepada dua buah standar :

- The Project Management Body of Knowledge (PMBOK®). Standar ini telah diterbitkan dan menjadi milik dari 'The Project Management Institute', USA. Standar ini dipakai oleh banyak negara di dunia, termasuk Asia Tenggara dan Australia. IAMPI sendiri telah menetapkan dokumen ini sebagai buku panduan tentang metodologi Manajemen Proyek.

- The National Competency Standard for Project Management (NCSPM). Standar ini telah disahkan pemakaiannya secara umum di Australia dan telah ditetapkan penggunaannya sebagai standar minimum untuk proses sertifikasi sebagai seorang professional oleh 'the Australian Institute of Project Management (AIPM)' dan Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI) sebagai standar minimum untuk proses sertifikasi sebagai seorang professional. This is an evidence based assessment process. This standard is also being used as the basis for the global PM standard.


PENGERTIAN TENTANG MANAJEMEN RESIKO
Kata risiko banyak digunakan dalam berbagai pengertian dan sudah biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Misalnya: “bermain di rel kereta api akan mendapat resiko dan membahayakan diri sendiri”, orang secara intuitif mengerti maksudnya. Tetapi pengertian yang di pahami secara intuitif ini, hanya memuaskan jika dipakai dalam percakapan sehari-hari.
Manajemen risiko merupakan pengetahuan yang dasar teorinya masih kontras / belum detail. Itulah sebabnya saya menemukan banyak cara dalam pengertian tentang konsep manajemen resiko.

RESIKO SPEKULATIF DAN RISIKO MURNI
Kejadian sesungguhnya kadang-kadang menyimpang dari perkiraan ke salah satu dari dua arah.artinya, ada kemungkinan penyimpangan yang berguna dan meguntungkan dan ada pula penyimpangan yang merugikan. Jika kedua kemungkinan itu ada, maka saya katakan risiko itu spekulatif.
Risiko adalah kemungkinan kerugian tetapi bila disamping itu kemungkinan kerugian terdapat kemungkinan untung, maka risiko itu dinamakan risiko spekulatif. Contohnya: dalam bermain kartu remi, pasti ada dua kemungkinan yaitu menang dah kalah.
Lawan dari risiko spekulatif adalah risiko murni yaitu yang hanya ada kemungkinan kerugian.. Risiko ini hanyalah mempunyai kemungkinan kerugian dan tidak mempunyai kemungkinan keuntungan. Risiko ini disebut risiko murni. Contohnya: apabila pengendara motor mengendarakan sepeda motor miliknya secara ugal – ugalan maka pasti akan terjatuh.
Apakah suatu risiko itu spekulatif atau murni, bergantung pada pendekatan yang digunakan. Risiko spekulatif biasanya tidak dapat diasuransikan. Hanya risiko murni yang dapat diasuransikan.

SUMBER RISIKO
Hazard menimbulkan kondisi yang tidak stabil terhadap bencana yang menimbulkan kerugian. Dan kerugian adalah penyimpangan yang tidak diharapkan. Walaupun ada beberapa overlapping (tumpang tindih) di antara kategori-kategori ini, namun sumber penyebab kerugian (dan risiko) dapat diklasifikasikan sebagai risiko sosial, risiko fisik, dan risiko ekonomi. Menentukan sumber risiko adalah penting karena mempengaruhi cara penanganannya.


Risiko Social
Sumber pertama risiko adalah masyarakat, artinya tindakan orang-orang menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpangan yang merugikan dari harapan kita. Contohnya: dengan brkembangnya took-toko swalayan, maka tokowan menghadapi risiko besarnya pencurian (shopliffting). Akan tetapi tidak semua pencuri itu adalah orang luar melainan juga penggelapan dan penyalahgunaan oleh pegawainya sendiri.

Risiko Fisik
Ada banyak risiko fisik yang sebagiannya adalah fenomena alam, sedangkan lainnya disebabkan kesalahan manusia. Contohnya antara lain: Kebakaran, kebakaran adalah penyebab utama cidera, kematian dan kerusakan harta, karena melalap habis dengan api yang sangat besar.
Cuaca, Iklim adalah risiko yang serius. Kadang-kadang hujan terlalu banyak sehingga panen kena banjir dan sungai meluap.lalu jugaPetir, menyebabkan kebakaran yang selanjutnya merusakan harta, membunuh atau mencederai orang dan lain-lain yang dapat merugikan.
Tanah longsor, telah umum menjadi sumber kerusakan harta. Semakin padatnya daerah kota maka semakin banyak rumah dibangun diatas tanah yang labil dan membuat longsor terjadi.

Risiko Ekonomi
Banyak risiko yang dihadapi perusahaan itu bersifat ekonomi.contoh-contoh risiko ekonomi adalah inflasi, fluktuasi local, dan ketidakstabilan perusahaan individu, dan sebagainya.

• JENIS-JENIS RISIKO YANG DITANGANI MANAJER RISIKO
Manajer risiko menangani terutama risiko murni. Ia tidak menangani risiko spekulatif kecuali jika adanya risiko spekulatif memaksa manajer risiko untuk menghadapi risiko murni tertentu, misalnya perusahaan ini baru saja mengambil alih pabrik baru, karena itulah tercipta kerugian potensial untuk kebakaran.
Kerugian potensial yang bersifat ekonomi yang harus ditangani menajer risiko dapat dikategorikan atas:
1. kerugian terhadap harta.
2. tanggung jawab terhadap pihak lain.
3. kerugian personil.
4. Kerugian terhadap investasi

• MENGIDENTIFIKASIKAN RISIKO
Sebelum memanajemeni risiko, maka harus dapat diketahui adanya risiko itu, berarti membangun pengertian tentang sifat risiko yang dihadapi dan dampaknya terhadap aktivitas perusahaan. Dalam keadaan tidak diidentifikasikan semua risiko, berarti perusahaan yang bersangkutan menanggung risiko tersebut secara tidak sadar. Pengidentifikasian risiko merupakan proses penganalisisan untuk menemukan secara sistematis dan secara berkesinambungan risiko (kerugian yang potensial) Yang menentang perusahaan. Untuk itu diperlukan:
1. Suatu checklist dari pada semua kerugian potensial yang mungkin bisa terjadi pada umumnya pada setiap perusahaan.

2. untuk menggunakan checklist itu diperlukan suatu pendekatan yang sistematik untuk menetukan mana dari kerugian potensial yang tercantum dalam checklist itu yang dihadapi oleh perusahaan yang sedang dianalisis.
Manajer resiko seharusnya menjalankan sendirikedua langkah itu, kalau tidak, ia harus percaya saja pada jasa agen asuransi, broker, atau konsultan.

• KLASIFIKASI KERUGIAN
Salah satu alternatif system pengklasifikasian kerugia dalam suatu checklist adalah sebagai berikut:
Kerugian Hak Milik (Property losses)
1. Kerugian langssung yang dihubungkan dengan kebutuhan untuk mengganti atau reparasi atau kehilangan harta.
2. Kerugian tidak langsung, seperti keharusan untuk menghancurkan sisa gedung yang rusak akibat kerugian langsung
3. Kerugian pendapatan (net income), seperti penghentian kegiatan sementara yang disebabkan oleh suatu kerugian dimana tidak boleh ditempatinya ruangan kerja.